Tuesday, June 21, 2016

Welcoming Session StuNed Scholarship Programme 2016

// Sabtu, 4 Juni 2016 di Kantor Nuffic Neso Indonesia, Menara Jamsostek Lt. 20 Jakarta. Setelah Apply Beasiswa StuNed dan diterima menjadi awardee StuNed 2016.
Tuuttt tuuttt gujes gujesss....bunyi kereta ekonomi malam Jogjakarta-Jakarta berhenti di stasiun Jatinegara pada pukul 01.30 WIB hari Sabtu, 4 Juni 2016. Setelah hampir batal naik kereta progo jurusan Lempuyangan-Pasar Senen (karena baru check in/tukar tiket 3 menit sebelum jadwal keberangkatan jadi harus berebut dengan penumpang lain yang juga panik untuk dapat men-tut-kan barcode/kode booking ke mesin komputer), duduk di dekat lorong dan dikelilingi oleh para manula (harusnya saya duduk di kursi 20-A, tapi ada simbah-simbah yang sudah kadung duduk disitu, yasudah batal sudah ritual tidur nyaman dengan kepala bersandar di jendela kereta), dan pegal tulang ekor, akhirnya saya tiba juga di Jakarta pada dini hari itu. Dengan menggunakan GoJek, saya meluncur menuju kompleks apartment Kalibata City (Hasekkk, apartment cuy! tapi saya sebagai orang kampung, mending tinggal di rumah kampung daripada disitu -- no offense). Tujuan saya ke Jakarta saat itu selain datang ke acara Welcoming Session Beasiswa StuNed 2016, juga mengurus legalisir akta kelahiran yang merupakan syarat untuk mengajukan residence permit di Wageningen Manucipality, Belanda.
/ Pukul 02.00, GoJek berhasil menghantarkan saya di Gate II kompleks apartment Kalibata City, Jakarta Selatan. Tentu itu bukan apartement saya (duit dari mana bisa beli apartment di Jakarta? :p), melainkan milik tante dan om nya Hafi (sekali lagi, nama ini muncul kembali, nantikan cerita khusus tentang ini). Sampai di meeting point, saya disambut oleh Hafi dan seorang teman satu angkatan saya di PWK UGM, yitu Efra (Pace Papua berdarah Sumatera). Waktu menunjukkan pukul 03.30 WIB saat pembicaraan saya, Hafi, dan Efra berhenti dan kami semua terlelap dalam buai mimpi yang tak kesampaian.
/ Waktu menunjukkan pukul 07.30 saat saya beranjak dari Kalibata City menuju ke kantor Nuffic Neso Indonesia di Jalan Gatot Subroto, sekali lagi perjalanan singkat kali ini saya menggunakan jasa GoJek. Pukul 08.15 WIB saya sudah sampai di lantai 20 menara jamsostek (setelah tanya sana sini dan berlagak seperti orang berkelas -- padahal dari kampung). Di depan pintu kantor Nuffic Neso Indonesia, saya bertemu mbak CanCan "Yahuud" dan beberapa orang. Sekitar pukul 09.00, di sebuah ruang yang nyaman penuh dengan buku-buku profil-profil program studi universitas-universitas Belanda, kami hampir 60 awardee beasiswa StuNed 2016 berkumpul dan mendengarkan sambutan dari direktur NESO Indonesia, yaitu Mr. Mervin Bakker yang menyatakan bahwa para awardee harus Have Fun! selama kuliah di Belanda (Belanda sendiri adalah salah satu kota terbahagia di dunia versi UN dalam laporannya "World Happiness Report 2016". Setelah itu tibalah paparan oleh koordinator beasiswa StuNed 2016 Ibu Indy Hardono yang banyak menceritakan tentang ke-StuNed-an. Salah satu paparannya adalah beliau menceritakan bahwa Kedubes Belanda hanya meminta 1 persyaratan bagi orang yang akan diterima dalam beasiswa StuNed yaitu Beasiswa Belanda Hanya Untuk Calon Orang No.1 di indonesia! seperti yang dimuat dalam kanal kompas (8/6/2016). Setelah paparan dari Bu Indy, lanjut paparan oleh  Bang Joni dan Mbak Okta sebagai officer StuNed yang setia melayani pertanyaan-pertanyaan para aplikan StuNed. Paparan dari kedua officer tersebut lebih pada terms and regulations beasiswa StuNed itu sendiri, termasuk pendanaan dan lainnya.
/ Setelah coffee break dan tanya jawab, sampailah di penghujung acara. Welcoming Session ini begitu menyenangkan karena Saya dapat bertemu dengan orang-orang hebat di Negeri ini dari berbagai latar belakang. Satu lagi area networking masa muda sebagai investasi networking di masa mendatang. Setelah potret-potret bareng (walaupun saya hanya terlihat sebagai planet mars jika dilihat dari bumi, tapi gapapalah yang penting dapet kenangan) dan berkumpul dengan awardee dengan universitas tujuan yang sama dengan saya, yakni Wageningen University, akhirnya saya kembali ke apartemen Kalibata City untuk makan siang (bikin bakmi goreng indomie mantab) dan tertidur. Menginat Senin adalah hari pertama puasa sekaligus berjuang Mengurus Sendiri Legalisir Akta Kelahiran. Ceritaa teruss berlanjutt....
_________
/ Memories:
Berita Welcoming Session StuNed 2016 kanal kompas (6/6/2016)Displaying IMG-20160605-WA0001.jpg

0 comments:

Post a Comment